Pengertian Sistem Terintegrasi
- Sebuah rangkaian proses untuk menghubungkan beberapa sistem-sistem komputerisasi dan software aplikasi baik secara fisik maupun secara fungsional.
- Sistem terintegrasi akan menggabungkan komponen sub-sub sistem ke dalam satu sistem dan menjamin fungsi-fungsi dari sub sistem tersebut sebagai satu kesatuan sistem.
… Pengertian Sistem Terintegrasi
- Sistem terintegrasi merupakan tantangan menarik dalam software development karena pengembangannya harus terus mengacu pada konsistensi sistem, agar sub-sub sistem yang sudah ada dan tetap dimanfaatkan secara operasional masih tetap berfungsi sebagaimana mestinya baik ketika proses mengintegrasikan sistem maupun setelah terintegrasi
Tantangan Sistem Terintegrasi
- Sistem terintegrasi merupakan tantangan menarik dalam software development karena pengembangannya harus terus mengacu pada konsistensi sistem, agar sub-sub sistem yang sudah ada dan tetap dimanfaatkan secara operasional masih tetap berfungsi sebagaimana mestinya baik ketika proses mengintegrasikan sistem maupun setelah terintegrasi.
- Tantangannya adalah bagaimana merancang sebuah mekanisme mengintegrasikan sistem-sistem tersebut dengan effort paling minimal – bahkan jika diperlukan, tidak harus melakukan refactoring atau re-developing lagi sistem-sistem yang sudah ada.
Metode membangun sistem terintegrasi
- Vertical Integration
merupakan
proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan
menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi
dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang
lama
2. Star
Integration
Lebih
dikenal sebagai spaghetti integration, adalah proses mengintegrasikan sistem
dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya.
Sebuah
fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast
ke semua sub-sub sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut
supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
3. Horizontal
Integration / Enterprise Service Bus (ESB)
merupakan
sebuah metode yang meng-integrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer
khusus yang berfungsi sebagai interpreter, dimana semua sub-sub sistem yang
sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut.
Model
ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang
perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer
interpreter tersebut
Model
ESB ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yg
perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer
interpreter tersebut. Untuk menangani
ekspansi proses bisnis juga hanya perlu diimplementasikan di layer interpreter
itu juga, dan sub sistem baru yang akan menangani interface dari proses bisnis
ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan
menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang
memerlukannya.
Metode membangun sistem terintegrasi
Kelebihan Horizontal Integration /Enterprise Service Bus
1. Lebih cepat dalam melakukan penyesuaian dengan sistem
yang telah ada
2. Meningkatkan fleksibilitas, mudah untuk diperbaharui
mengikuti perubahan keperluan sistem (system require)
3. Membuat standar sistem sehingga bisa diaplikasikan di sub
sistem mana pun
4. Porsi pekerjaan software development lebih banyak di
“config” daripada “coding” untuk integrasi
5. Dapat diterapkan mulai ruang lingkup kecil hingga di
level enterprise.
Kelemahan Horizontal Integration /Enterprise Service Bus
1. Pembuatan standar sistem dalam Enterprise Message Model
banyak berkutat di aspek analisis dan manajerial, biaya analisis benar-benar
tinggi karena perlu berkolaborasi dengan analis-analis yang bertanggung jawab
terhadap arsitektur dan desain sistem-sistem yang telah ada.
2. Secara khusus memerlukan perangkat keras (hardware) yang
spesifik, seperti misalnya business-logic-server yang independen dan tidak
integral dengan salah satu atau sebagian dari sub sistem yang telah ada.
3. Perlu tambahan tenaga (SDM) berupa Middleware Analyst
yang akan mengkonfigurasi, merawat, dan mengoperasikan layer Enterprise Service
Bus.
4. Karena biasanya ESB mempergunakan XML sebagai bahasa
komunikasi antar sistem, tentu akan memerlukan resources dan komputasi berlebih
untuk melakukan parsing-reparsing dalam komunikasi data.
5. Memerlukan effort yang cukup tinggi dalam
meng-implementasikan ESB karena cukup banyak layer/tingkatan aplikasi yang
harus ditangani, tidak hanya aplikasi-2 interface dari sub-sub sistem saja,
melainkan juga layer interpreter yang juga memiliki karakteristik sebagai
aplikasi juga.
Pada akhirnya, merancang dan membuat sebuah sistem
terintegrasi -- memang bukan merupakan pekerjaan yang ringan. Apalagi kalau
sejak awal pengembangan sistem-sistem terpisah yg sudah ada itu tidak dirancang
untuk saling diintegrasikan satu sama lain.
Tapi
itulah hidup..., kita tidak bisa mengetahui (sistem kita) besok bakal jadi
bagaimana.. ? , terus berkembang atau berakhir di rak-rak penyimpanan CD usang
di ruang arsip yang berdebu.
0 komentar:
Posting Komentar